Iseng foto di jalan |
Kita lanjutin lagi nih ceritanya, setelah kami selesai sholat jum'at kita makan siang terlebih dahulu dan istirahat sejenak untuk melepas lelah, waktu menunjukan jam 2 saatnya kita berangkat menuju gunung bromo dengan pemandu dari teman mas Uki. Perjalanan dari pasuruan lebih tepatnya sukorejo menuju penanjakan gunung bromo memakan waktu yang sangat lama, sebenarnya waktu ini
dapat dipersingkat tapi karena banyak dari kami yang sedikit memiliki pengalaman dengan jalanan pegunungan yang naik turun dan berkelok belum lagi jalanan di pegunungan sering kali turun hujan meskipun hanya rintik dan sebentar yang menyebabkan jalanan licin maka dari itu kami memperlambat laju kendaraan, biar pelan asal selamat.
Sebelum itu kami harus melewati pos penjagaan bromo di pos tersebut kita diharuskan membayar Rp 30.000 untuk tiket masuk gunung bromo sekaligus dengan asuransinya dan Rp 6000 untuk sepeda motor. Akhirnya kami sampai di tempat pemberhentian sebelum menuruni
tanjakan tempatnya lebih mirip tempat beristirahat tempat untuk melihat sunset, sebenarnya target kita sampai yaitu dapat melihat matahari terbenam (sunset) namun kita sampai disana jam 5 dan cuacanya kurang mendukung dapat dilihat gambar disamping (gambar 1) mas Arif foto dengan latar belakang gunung bromo dengan berkabut dan berawan oleh karena itu kami tidak dapat melihat matahari terbenam namun kita lanjutkan dengan makan sore. Waktu menunjukan jam setengah 6, akhirnya kita putuskan untuk menuruni menuju lautan pasir, dalam perjalanan menuruni tanjakan suasana disekitar sangat gelap gulita, jalan basah dan dingin memang sangat berbahaya tapi apa boleh buat kebersamaan,semangat dan tekad untuk ke gunung bromo menjadi alasan kita tetap berjalan, dalam menaiki sepeda motor sangat berhati-hati karena dingin yang menusuk membuat tangan dan kaki kita tidak bisa merasakan apapun, kaki yang digunakan mengerem sepeda motor seakan tidak kuat dan kurangnya penerangan membuat kami saling berdekatan karena jalan yang berkelok dan menurun sangat tajam jika tidak berhati-hati kita dapat tergelincir karena jalan yang basah atau kaki kita yang kedinginan
belum lagi kemungkinan keluar dari jalan karena kurangnya penerangan, oleh karena itu sangat tidak disarankan untuk menuju ke gunung bromo lewat jalur pasuruan pada sore hari atau malam hari apalagi pada musim hujan. Akhirnya kami sampai di lautan pasir sekitar jam 6, keadaan di lautan pasir pun juga gelap gulita oleh karena itu sangat disarankan untuk berkendara dengan jarak yang tidak dekat atau tidak jauh, karena sampai di lautan pasir malam hari kami terpaksa bermalam di hutan yang di penuhi pohon akasia, karena suhu sangat dingin kami langsung tidak berpikir panjang untuk membuat api untuk menghangatkan diri.
gambar 1 |
belum lagi kemungkinan keluar dari jalan karena kurangnya penerangan, oleh karena itu sangat tidak disarankan untuk menuju ke gunung bromo lewat jalur pasuruan pada sore hari atau malam hari apalagi pada musim hujan. Akhirnya kami sampai di lautan pasir sekitar jam 6, keadaan di lautan pasir pun juga gelap gulita oleh karena itu sangat disarankan untuk berkendara dengan jarak yang tidak dekat atau tidak jauh, karena sampai di lautan pasir malam hari kami terpaksa bermalam di hutan yang di penuhi pohon akasia, karena suhu sangat dingin kami langsung tidak berpikir panjang untuk membuat api untuk menghangatkan diri.
Seperti yang kami jelasakan di awal tadi dengan ide iseng yaitu dengan persiapan yang kurang dari 1 minggu, terpaksa kami bermalam dengan beralaskan karpet yang lumayan tebal dan makanan ringan yang di bawa, kami putuskan untuk bermalam di tengah lautan pasir. Yang kami takutkan pun muncul kabut yang sangat pekat turun dan dingin yang menusuk menghampiri kami, entah yang sedang kami lakukan ini nekat atau bodoh tapi kembali lagi kebersamaan itulah yang tetap menjaga kami, canda gurau di tengah lautan pasir cukup untuk mengahangatkan suasana yang dingin. Jam menunjukan kurang lebih 8 namun mata sudah mulai mengantuk, kami berusaha tidur namun suhu yang sangat dingin membuat kami tidak bisa memejamkan mata kami tidak kehabisan akal, akhirnya kami putuskan untuk mengatur posisi tidur dan saling berdekatan, akhirnya kami dapat memejamkan mata. .....
0 comments:
Post a Comment