Oleh : M.Gusti Syailendra/Sistem Informasi 2015
Editor: Aslichatul Millah/Sistem Informasi 2014
Di hari kedua kami di tretes, kami masih
merasakan begitu sejuk nya hawa pagi di sana. Badan yang lelah setelah
perjalanan kemarin, terasa segar kembali setelah melalui istirahat yang
sebenarnya tak begitupanjang namun begitu nyenyak. Shubuh itu kami terbangun.
Jam masih menunjukkan pukul 03.00. sesuai agenda, kami melaksanakan shalat
tahajjud berjamaah. Badan seakan membeku, tersiram air dingin yang benar benar
dingin tak berangin. Sebagian badan yang tersiram wudhu ini lalu bergegas
menghadap-Nya, bermunajah bersama-sama. Begitu khidmat, begitu nikmat, begitu hangat, diantara
dinginnya hawa pagi yang menyengat.
Sepertiga malam telah berakhir, datanglah
waktu shubuh, waktu dimana setiap manusia berusaha untuk terbangun dan
bertarung dengan lelapnya tidur. Kami masih disana, di tempat itu, duduk
menikmati semenjak ibadah tadi. Kami berdiri, menunaikan kewajiban kami tanpa
ada satupun yang pergi. Semua dari kami, bahkan malaikat yang bersama kami,
saat itu, memohon ampun dan berdoa agar selalu dilindungi.Dan tak kami lupakan tentang
jayanya KBSI . Aamiin...
Mentari masih bersembunyi dan kami
masihbertarung dengan kantuk yang masih menyelimuti. Ternyata kami masih
terlalu angkuh untuk mengelak, hingga membuat kami lemah dan membiarkan kantuk
itu merasuki. Kembali ke bilik peristirahatan, di sana menunggu kasur yang
tampak lebih indah saat kami dirasuki ras kantuk sedari tadi. Terbaringlah
beberapa dari kami.
Kembali ke vila menanti sarapan dengan perut
yang mulai menggeliat kelaparan karena kedinginan. Begitu terasa kebersamaan
dikala waktu sarapan datang. Kami berajajar bergantian menikmati makanan yang
disediakan. Nyam..
Ada waktu setelah makan dan sebelum kegiatan,
tak pantas rasanya apabila kami tidak menggunakannya untuk bersitirahat.
Setelah berisitirahat cukup, materi demi materi
kami terima. Memang kami melawan rasa jenuh kami , yang kami tahu bahwa
materi-materi tersebut sebagai salah satu wujud kasih sayang kakak-kakak KBSI
kami. Kami keluarga dan
kakak-kakak kami terlihat tak bisa tinggal diam melihat kami merangkak di
belantara universitas ini tanpa bekal materi dan konsep yang matang.
Materi tentang
kemahasiswaan yang membuat semangat mahasiswa kami membara membakar mental
mental kami yang sebelumnya, mental mental yang membuat kami terdiam dalam
ruang kosong hampa tanpa suara. Materi public speaking tak lupa diiringkan
kesempatan kali ini. Bagaimana cara agar kita berwibawa dan tak lupakan segenap
attitude nya. Pun tak lupa, materi keagamaan menyertai kami seolah siratkan KBSI
mempunyai dasar agama dan aqidah yang tak layak diragukan lagi. Iringkan rahmat-Mu robby,,,Amiin.
Selepas petang sehabis menjalanakan kewajiban
kami kepada-Nya, dalam suasana religius, kami bermunajat dan memohon ampun
lewat kalimat kalimat baik yang menyentuh hati. Tak ada satupun yang melewatkan
momen ini. Semua terlihat begitu bersahaja dan khidmat dalam melantunkannya.
Istighotsah ini berakhir dan diakhiri dengan ibadah malam (isya) bersama-sama.
Waktu istirahat sudah masuk dan makanan sudah menunggu dan memanggil perut perut kami yang mulai berguncang. Malam semakin larut dan kami baru selesai menikmati makanan kami. Setelah itu kami dikumpulkan untuk menonton sesuatu yang sudah dipersiapkan. Kantuk tak bisa lagi terbendung sementara jadwal hari selanjutnya masih menanti untuk dinikmati.
Tidurlah kami dalam lelap dan pekatnya malam.
Good (y)
ReplyDeleteLike...
ReplyDelete